dituli oleh maipaiwiyai Degei
![]() |
FOTOGRAFI pada saat berpikr apa yang terjadi daerah lebih kususkan mee pago |
Pementah papua lebih kusus kelima korwil atau kabupaten mee pagoo yang memintah mekarkan wilaya mee pagoh provinsi papua tengah yang kebijan atau impelentasinya dalam brokrasi apakang pegawai dan stap itu tempat kerja sudah ful atau tidak aktuallime yang kengatannya lapangan kebijakan dalam pemerintah non papua yang kuasai apa lagi mintah mekarkan provinsi papua tengah itu pun juga dilihat dari massa atau data data yang sangat mendungun.
Jadi harus perioritaskan dalam pendidikan bukan mekarkan wailaya dan pembangunan Impra Stuktur Dan Subfraktur fisik jadi lealitasnya pendidikan mee pago sangat minim karna banyah anak yang punya kualitas ,tinggi naum danah tidak mensukupi sehingga masuk pada dunia modernisasi atua budaya-budaya luar terpengaruh dalam pendidiikan tidak perhatikan baik .
Oleh sebab itu gererasi mudah kedepan kemanakan apakah orang jawa di tepati mee pago atau orang sesulawesi untuk membangun papua tidak mungkin orang lain daerah kita mereka datang tujuan utama menghilankan budaya atau ras malanesia itu ingat pemerintah papua jangan main halus dalam sistem jadi harus perhatikan generasi muda yang ada dalam pulau papua maupun diluar papua .
Pemerintah provinsi papua khususnya dari kelima Kabupaten yaitu Paniai, Nabire,Dogiyai, Deiyai dan Intan Jaya yang terletak diwilaya mepagoo, harus memprioritaskan pendidikan bukan pembaungannya. Karena kami generasi penerus dari kelima Kabupaten sangat ketinggalan sebab realitanya pembaungan semakin naik dan pendidikan semakin menurun.
Oleh karena itu, saya sebagai Mahasiswa/ asal dari kabupaten Dogiyai Kota Study Makassar, mengatakan dengan tegas bahwa kami sangat tidak butu pembanungan tetapi kami butu pendidikan detik ini. Sebab sekarang saya merasa bahwa perkembangan pendidikan di MEE PAGOO tidak seperti kawan – kawan dari kabupaten lain.
Salah satu factor keburukan yang tanamkan dikalangan masyarakat maupun pemerintah baik kalangan eksekutif, legislative, dan yudikatif, ketika anak – anak kita berumur 11 tahun, merasa diri saya ini sudah besar namun masyarakat setempat maupun pemerintah setempat tetapi lebih khususnya kedua orang tuanya pun bukan usahakan pendidikan tetapi mereka selalu pusing dengan bagaiman cara untuk mengkawinkan anak yang berumur 11 tahun itu. Hal tersebut ini harus bertanggun jawab, hidup dan kehidupan bagi anak – anak yang sedang kasih biarkan ini.
Alangkah baiknya tidak ada yang terkecuali harus kasih sekolahkan supaya setelah berhasil anak tersebut dia sendiri menentukan massa depannya sendiri. Itu pun SMA kebawa itu harus orang tua tanggun jawab tapi setelah masuk perguruang tinggi, pemerintah setempat harus bertanggun jawab karena anak tersebut setelah selesai, pasti kembali ke kabupaten sendiri demi untuk membangun dan menyelamatkan banyak orang.
Maka itu, saya sebagai mahasiswa asli dari MEE PAGOO yang sedan menempu kuliah di kota study Makassar, menekankan kepada pemerintah mee pagoo bahawa untuk selama lima tahun, jangan perioritaskan pembaungan tetapi perioritaskanlah pendidikan sangat penting sebab di bidang konfrehensif dalam perkembangan pendidikan sangat menurun dibandingkan dengan daerah lain yang ada di papua.
Maka dengan itu jika sebelum terlambat kita menutamakan pendidikan sangat efektif dari pada kita mengutamakan pembanguan sebab selaki kita masih bernafas, pembanungan bisa dibangun tetapi kalu pendidikan lewat itu tetap lewat karena hari, waktu dan umur kita lewat tidak ada orang yang bisa tarik kembali.
Warta :Maipaiwiyai Degei
Editor :Admin
SELAMAT KOMENTAR